SahabatQQ

Senin, 21 April 2025

Kenapa Susu Bisa Mengurangi Rasa Pedas di Mulut?

Duniainfo52-Kenapa Susu Bisa Mengurangi Rasa Pedas di Mulut?Sensasi hangat yang menyentuh lidah dan rasa pedas yang menggigit memang mampu menggugah selera, memberi pengalaman kuliner yang luar biasa. Bagi sebagian orang, makan pedas sudah menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Namun, ada kalanya rasa pedas yang terlalu kuat bisa membuat lidah kita terasa seperti terbakar.Saat momen seperti itu datang, banyak dari kita yang langsung mencari segelas susu dingin untuk meredakannya, berharap rasa pedas itu segera hilang.DominoQQ

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

1. Capsaicin sebagai penyebab rasa pedas.


Rasa pedas yang kamu rasakan saat makan cabai atau makanan pedas berasal dari zat bernama capsaicin. Dilansir Ask Dr. Universe, capsaicin ini bekerja dengan cara mengikat reseptor tertentu di lidah yang mengirimkan sinyal rasa panas ke otak. Ini membuat kita merasa seperti mulut kita terbakar, padahal tidak ada luka atau cedera kimiawi yang terjadi​.

Namun, capsaicin ini bukan sembarangan zat. Senyawa ini memiliki sifat lipofilik atau mudah larut dalam lemak. Ini yang menjelaskan kenapa air biasa tidak terlalu membantu saat kita merasa pedas​.

2. Kenapa susu bisa mengurangi rasa pedas?


Ternyata, susu punya kemampuan untuk meredakan rasa pedas karena kandungan proteinnya, terutama kasein. Protein yang ada di dalam susu sapi ini berfungsi seperti sabun untuk membersihkan capsaicin dari reseptor di mulut.

Nah, inilah yang membuat susu jadi pilihan terbaik saat meredakan rasa pedas​ itu, susu juga mengandung lemak yang bisa membantu melarutkan capsaicin. Begitu capsaicin terlarut, rasa pedasnya jadi berkurang. Meski begitu, perlu dicatat bahwa susu nabati, seperti susu almond atau kedelai, tidak memiliki kasein, sehingga tidak seefektif susu sapi dalam meredakan pedas.

3. Susu yang memiliki kandungan lemak tinggi lebih ampuh.


Mungkin kamu pernah mendengar bahwa susu penuh lemak (whole milk) lebih ampuh meredakan rasa pedas dibandingkan susu rendah lemak atau susu skim. Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh The Pennsylvania State University, ternyata susu dengan kadar protein yang lebih tinggi, seperti susu ultra-filtered (yang mengandung lebih banyak protein), lebih efektif dalam mengurangi rasa pedas daripada susu full-fat biasa.              

Meskipun susu full-fat dianggap lebih efektif, susu skim dan susu rendah lemak ternyata tetap bisa membantu mengurangi rasa pedas. Jadi, kamu tidak perlu terlalu khawatir soal lemak jika tidak suka susu berlemak tinggi.

4. Kenapa air tidak bisa mengurangi rasa pedas?

Mungkin kamu pernah mencoba menenangkan rasa pedas dengan minum air, tapi malah tidak terasa banyak perubahan, kan? Itu karena air tidak dapat melarutkan capsaicin. Sama seperti kamu tidak bisa membersihkan minyak dengan air saja, capsaicin yang sifatnya berminyak juga sulit dihilangkan hanya dengan air.

Jadi​, air hanya dapat menyiram rasa pedas sementara, ia tidak mampu melarutkan capsaicin. Oleh karena itu, susu menjadi pilihan yang lebih efektif daripada air. Bahkan, minuman manis seperti Kool-Aid juga bisa sedikit membantu, karena kandungan gula dalam minuman tersebut dapat sedikit mengurangi sensasi pedas

5. Tips mengurangi rasa pedas berlebihan.


https://supersahabat.net/

Susu memang bisa membantu meredakan pedas, tapi ada juga beberapa cara pencegahan yang bisa kamu coba supaya tidak terlalu merasakan efek pedas yang berlebihan. Hindari makan terlalu banyak cabai sekaligus dan cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan pedas jika kamu tidak terbiasa.

Selain itu, dianjurkan untuk makan makanan yang dapat menetralkan rasa pedas, seperti roti atau kerupuk. Makanan yang kering dan berbentuk padat ini bisa membantu menyerap sebagian capsaicin dari mulut.

Jadi, lain kali saat kamu makan pedas dan mulut terasa terbakar, jangan lupa untuk minum susu! Ini adalah cara yang efektif untuk menenangkan sensasi panas akibat capsaicin di mulut.AgenDomino99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar