SahabatQQ

Jumat, 10 Januari 2025

7 Bahaya Kutu Kucing pada Manusia, Jangan Anggap Remeh!

Duniainfo52-7 Bahaya Kutu Kucing pada Manusia, Jangan Anggap Remeh!Kutu adalah salah satu masalah yang banyak dialami kucing. Bahkan, kucing yang rutin dimandikan pun terkadang masih bisa membawa kutu. Sayangnya, karena manusia sering berinteraksi dengan kucing, manusia juga bisa terkena dampak dari kutu kucing.Kutu kucing bisa melompat ke kulit manusia dan menggigit. Gigitan kutu kucing bisa menyebarkan penyakit. Karenanya, diperlukan pengobatan dini untuk pemulihan penuh dan cepat. Berikut beberapa bahaya kutu kucing pada manusia.SahabatQQ

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

1. Gatal.

Gigitan kutu dapat menyebabkan rasa gatal yang intens segera setelah kamu tergigit. Rasa gatal ini disebabkan racun dan iritan dalam air liur kutu. 

asa gatal mungkin disertai benjolan kecil kemerahan di lokasi gigitan kutu. Area merah itu tidak akan membesar, kecuali jika itu benar-benar ruam, yang merupakan tanda penyakit.

2. Penyakit Lyme.


Kutu kucing yang terinfeksi bakteri Borrelia burgdorferi juga bisa menyebabkan penyakit Lyme.

Penyakit ini diawali dengan area kemerahan berbentuk bulat atau oval di sekitar gigitan. Ruam muncul dalam waktu 3–30 hari setelah digigit dan akan terus membesar selama beberapa hari atau bahkan minggu. Biasanya, lebarnya mencapai sekitar 15 cm. Ruam mungkin terasa hangat, tetapi biasanya tidak terasa nyeri atau gatal.

Beberapa hari atau minggu setelah gigitan, kamu mungkin mengalami gejala mirip flu, seperti: 

. Sakit kepala. 
. Leher kaku. 
. Sakit dan nyeri pada otot dan persendian. 
. Demam ringan dan menggigil. 
. Kelelahan. 
. Nafsu makan menurun. 
. Kelenjar bengkak. 

3. Rocky Mountain spotted fever.

Gejala pertama Rocky Mountain spotted fever adalah ruam yang muncul 2–5 hari setelah gigitan. Selanjutnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Pada sekitar setengah kasus, bintik-bintik berubah menjadi merah atau ungu setelah sekitar seminggu.

Bintik-bintik ini biasanya lebih terlihat pada kulit yang lebih terang dan lebih samar pada kulit yang lebih gelap. Dengan demikian, Rocky Mountain spotted fever dapat dengan mudah terlewatkan pada orang dengan kulit gelap.

4. Anaplasmosis.
.

Anaplasmosis ialah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Anaplasma phagocytophilum yang utamanya menyebar ke manusia melalui gigitan kutu yang terinfeksi.

Gejala anaplasmosis muncul dalam 1–2 minggu setelah gigitan kutu yang terinfeksi.

Gejala lain dari anaplasmosis, meliputi: 

. Demam dan menggigil. 
. Sakit kepala parah. 
. Nyeri otot. 
. Mual dan muntah. 
. Batuk. 
. Kelelahan ekstrem. 
. Ruam. 
. Kebingungan.

Jika petugas medis mencurigai kamu mengalami anaplasmosis, mereka akan meminta tes darah untuk mengonfirmasi.             

5. Ehrlichiosis.

Ehrlichiosis disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi bakteri Ehrlichia. Ehrlichiosis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati dengan antibiotik. 

Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, dan sakit kepala. Hanya sekitar 30 persen orang yang mengalami ruam. Ruam akibat ehrlichiosis lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Gejala ehrlichiosis muncul lima hingga 14 hari setelah gigitan kutu. Gejalanya biasanya muncul secara tiba-tiba yang dimulai dengan gejala mirip flu dan berlanjut dengan gejala tambahan. 

6. Babesiosis.


Babesiosis ialah penyakit yang disebabkan oleh parasit Babesia. Kamu bisa tertular penyakit ini setelah digigit kutu atau dari transplantasi organ.

Mulanya, babesiosis menyebabkan gejala mirip flu. Namun, parasit Babesia menyebabkan kerusakan sel darah merah yang selanjutnya dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, terutama jika sistem kekebalan tubuh melemah.


Komplikasi yang umum adalah anemia hemolitik, suatu kondisi ketika sel darah merah rusak lebih cepat dibandingkan kemampuan tubuh untuk membuat sel darah baru.

7. Ensefalitis.

Ensefalitis disebabkan oleh beberapa jenis virus dan ditularkan melalui gigitan kutu. Penyakit ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan peradangan pada jaringan aktif otak yang disebabkan oleh respons autoimun.

Kondisi ini dapat memengaruhi siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda.

. Demam. 
. Kejang. 
. Sakit kepala. 
. Gangguan gerakan. 
. Sensitivitas terhadap cahaya. 
. Leher kaku. .
. Kehilangan kesadaran. 
. Kelemahan atau kelumpuhan sebagian pada lengan dan kaki. 
. Penglihatan ganda. 
. Koma.
. Gangguan bicara atau pendengaran. 

Bahaya juga, ya, efek kutu kucing terhadap manusia? Langkah  pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah dengan cara memandikan kucing secara teratur dan menggunakan produk perawatan kutu.

Kamu juga bisa membawa kucing ke klinik untuk dilakukan grooming secara profesional. Yang tidak kalah penting, vakum rumah secara teratur untuk membersihkan bulu-bulu kucing yang mungkin terdapat kutu.AgenDomino99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar