Duniainfo52-7 Bahaya Mencoba Makeup Tester, Jangan Asal Pakai!.Saat melihat-lihat toko kosmetik, kamu mungkin merasa bersemangat mencoba makeup tester. Lagi pula, mencobanya membantu memastikan apakah kamu cocok dengan suatu produk sebelum membelinya.Sayangnya, para ahli tidak setuju dengan hal ini. Karena digunakan oleh banyak orang, produk riasan tersebut tidak higienis dan terkontaminasi banyak kuman yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.Yuk, ketahui apa saja bahaya mencoba makeup tester supaya kamu berpikir dua kali sebelum melakukannya!SahabatQQ
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
1. Risiko jerawat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa penggunaan produk kulit yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan munculnya jerawat.Selain itu, produk riasan yang digunakan oleh banyak orang juga dapat mengandung banyak bakteri.
Jika concealer atau alas bedak dibiarkan terbuka selama beberapa waktu, bakteri dapat berkumpul dan menetap. Kemungkinan besar penggunaan satu kali saja dapat menularkan infeksi dan menyebabkan munculnya jerawat.
2. Menggunakan produk kedaluwarsa.
.Maskara dan eyeliner cair aman digunakan selama tiga bulan, maksimal enam bulan.
.Eyeliner model pensil dan eyeliner gel dapat digunakan hingga satu tahun.
.Produk bedak, seperti eye shadow, jika disimpan dengan benar, bebas dari kelembapan, dan digunakan dengan kuas/aplikator yang bersih, dapat bertahan hingga dua tahun.
Sayangnya, kamu tidak tahu kapan produk tester pertama kali dibuka. Apakah tiga bulan yang lalu, enam bulan yang lalu, atau satu tahun yang lalu. Padahal, setelah dibuka, riasan dapat terkontaminasi jika digunakan secara teratur.
3. Cold sore.
Mengenakan tester lipstik dan produk bibir lainnya bisa menyebabkan kamu tertular cold sore, kondisi yang disebabkan virus herpes simpleks. Cold sore adalah kondisi yang bisa datang dan pergi berulang kali seumur hidup.
Cold sore tidak ada obatnya, tetapi pengobatan dapat membantu mengatasi infeksi. Dokter dapat meresepkan obat oral atau krim antivirus untuk membantu menyembuhkan luka lebih cepat. Ini juga mungkin membuat kekambuhan di masa depan lebih jarang terjadi, lebih singkat, dan tidak terlalu serius.
4. Infeksi mata.
Makeup tester bisa berbahaya bagi seluruh kulit wajah, tetapi mata adalah area yang paling berisiko. Alasannya, kulit di sekitar mata tipis dan sangat sensitif sehingga rentan terhadap infeksi.
Paparan virus dalam jumlah kecil sekalipun dapat menyebabkan infeksi yang sangat tidak nyaman. Jika kamu memiliki tanda-tanda infeksi virus, buatlah janji bertemu dengan dokter mata.
Tanda-tandanya, meliputi:
. Keluar cairan.
. Pembengkakan pada kelopak mata.
. Radang pada bagian putih mata.
5. Penumpukan residu.
Kulit setiap orang memiliki kombinasi unik antara minyak, sel kulit mati, dan kotoran lainnya. Jika produk riasan digunakan bersama, residu ini dapat berpindah dari kulit seseorang ke produk dan kemudian ke kulit orang lain.
Seiring waktu, residu ini dapat terakumulasi dalam riasan. Ini menyebabkan kualitas produk menurun dan pori-pori berpotensi tersumbat, muncul jerawat, atau kulit tampak kusam.
6. Infeksi staph.
Banyak orang yang tampak sehat ternyata membawa bakteri staph di dalam tubuhnya. Namun, orang-orang ini dapat menyebarkan bakteri dengan berbagai macam cara, salah satunya saat mereka mencoba makeup tester.
Banyak infeksi seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis yang mungkin tersembunyi dalam produk rias wajah. Dibutuhkan kondisi yang tepat dan pengelompokan bakteri yang tepat untuk memicu infeksi. Jika kamu memiliki imun yang lemah, infeksi staph bisa menyebabkan berbagai gejala.
7. Kontaminasi bakteri dan jamur.
Setelah digunakan, produk riasan harus segera ditutup untuk mencegah bakteri menumpuk di sana. Meskipun banyak produk riasan mengandung bahan pengawet yang melawan bakteri, tetapi penting untuk menaruh riasan di tempat yang tepat dan mentup setiap produk dengan benar.
Sementara itu, riasan yang dijadikan tester jarang sekali diperlakukan dengan baik. Banyak di antaranya dibiarkan tetap terbuka setelah dipakai. Bahkan, tidak sedikit yang tutupnya hilang entah ke mana. Bakteri dan spora jamur ada di mana-mana dan dapat menginfeksi riasan yang dibiarkan terbuka.
Tidak mau, kan, kulit langsung bermasalah hanya karena mencoba tester? Jadi, jangan mengaplikasikan tester langsung ke wajah. Jika terpaksa, selalu aplikasikan di tangan. Juga, jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah mengunjungi konter riasan.Satu-satunya tester yang aman dicoba adalah yang memiliki wadah berbentuk pump atau produk sekali pakai.AgenDomino99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar